DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………. 3
1.2 Tujuan Praktikum……………………………………………… 4
BAB II. BAHAN DAN METODE
2.1 Alat dan Bahan ………………………………………………… 5
2.2 Cara Kerja……………………………………………………… 5
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan……………………………………………… 7
3.2 Pembahasan……………………………………………………. 9
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam ilmu pengetahuan yang terus berkembang tak iring juga dalam ilmu tanaman dan proses fisiologi dari tumbuhan tersebut. Dalam mekanisme structural dalam tubuh tumbuhan melakukan bermacam – macam gejala fisika misal imbibisi, adsopsi dan difusi. Agar lebih memahami dari prose situ maka diadakannya praktikum mengenai gejala fisika yang terdapat dalam tubuh tumbuhan ini.
Adsorpsi dan difusi merupakan gejala fisika selain imbibisi, adsorpsi adalah akumulasi suatu substansi pada permukaan substansi yang lain. Contoh pada tumbuhan adalah proses penyerapan unsure hara anorganik dari tanah atau media pertumbuhan, penahanan air cairan xylem, atau proses hidrasi (pembasahan) molekul – molekul air pada partikel – partikel tanah yang kering. (penuntun praktikum fisiologi tumbuhan, 2011)
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Adsorpsi atau penyerapan, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan.(http://id.wikipwdia.org/wiki)
Difusi adalah gerakan molekul suatu senyawa dari suatu tempat/ volume ke tempat/ volume lain karena adanya benturan antar molekul secara random.
Difusi berlangsung selama terdapat perbedaan konsentrasi dari dua tempat/ volume. Difusi berhenti bila molekul – molekul didalam tempat tersebut berada dalam keadaan kesetimbang dinamis, proses – proses diatas sangat penting bagi tubuh tumbuhan Karena memegang peran yang urgen Karena tumbuhan memperoleh sebagian besar bahan makanan berasal dari tanah. Semua ini memerlukan proses difusi dan adsorpsi.(Penuntun praktikum fisiologi tumbuhan, 2011)
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati gejala fisika (imbibisi, adsorpsi dan difusi) yang penting pada tumbuhan.
BAB II. BAHAN DAN METODE
2.1 Alat dan Bahan
Dalam praktikum reabsorpsi dan difusi ini menggunakan alat dan bahan yang digunakan untuk mengamati gejala fisika yang penting bagi tumbuhan.
Adapun bahan yang digunakan adalah aquades, methylen blue dengan konsentrasi 0,1 M dan 0,01 M, kertas saring, pasir kasar, pasir halus, sukrosa 0,5 M dan NaCl 0.5 M.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, petridish, beaker glass, dan penggaris.
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Adsorsopsi
1. Pada percobaan kali ini, disiapkan 2 tabung reaksi. Kemudian dimasukkan pasir halus dan pasir kasar sebanyak 10 gram pada masing – masing tabung reaksi.
2. kemudian ditambahkan 15 ml methylen blue ke dalam setiap tabung reaksi tadi. Setelah itu dikocok hingga rata selama 10 menit.
3. Dibiarkan beberapa saat sampai partikel – partikel pasir mengendap pada dasar tabung reaksi.
4. Kemudian saya bandingkan intensitas warna air diatas pasir kasar dan pasir halus.
5. Setelah itu, dicatat kedalam sebuah table pengamatan.
2.2.2 Difusi
A. Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi
1. Pada praktikum difusi ini, telah disiapkan methylen blue atau tinta cina dengan konsentrasi 0,1 M dan 0,01 Myang diletakkan pada petridish yang berlaianan.
2. Kemudian disiapkan juga 2 lempeng kertas saring/ kertas buram yang memiliki ukuran 1 X 15 cm dan diberi tanda ujungnya.
3. Masing – masing kertas saring tadi dicelupkan kedalam methylen blue atau tinta cina sedalam tanda yang ada dalam kertas saring/ buram secara bersamaan.
4. Kemudian diukur jarak peresapan kedua macam larutan dikertas saring.
5. Setelah itu, dicatat dalam table pengamatan.
B. Pengaruh jenis molekul terhadap kecepatan difusi
1. Pada praktikum pengaruh jenis molekul terhadap kecepatan difusi dengan disiapkan lempengan kertas saring seperti percobaan sebelumnya.
2. Kemudian masing – masing dicelukan pada larutan yang berbeda berat molekulnya, ( larutan sukrosa 0.5 M dan NaCl 0.5 M) dilihat larutan mana yang samai dahulu terhadap garis yang telah ditandai terlebih dahulu.
3. Kemudian mengukur jarak peresapan kedua larutan pada kertas saring.
4. Setelah itu, dicatat dalam table pengamatan
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Pada praktikum adsorpsi dan difusi ini diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
Gambar I. Hasil pengamatan adsorpsi pada pasir halus dan pasir kasar
Gambar I. Hasil pengamatan difusi pada kertas saring dengan menggunakan methylen blue dengan konsentrasi 0.1 M dan 0.01 M
Gambar III. Hasil pengamatan difusi pada kertas saring dengan menggunakan larutan sukrosa dan NaCl dengan konsentrasi 0.5 M dan 0.5 M
Dari hasil pengamatan Adsorsopsi dan Difusi yang telah dilakukan, diperoleh data hasil pengamatan yang tersajikan dalam bentuk table dibawah ini, yaitu :
Tabel I. hubungan luas permukaan terhadap Adsorsopsi partikel
Jenis Pasir | Intensitas Warna | Endapan |
Kasar | Jernih | Sedikit endapan |
Halus | Keruh | Mengendap |
Table II. hubungan perbedaan konsentrasi terhadap kecepatan difusi
Konsentrasi Methylen Blue | Kecepatan Difusi (cm/s) |
Methylen Blue 0,1M | cm/s |
Methylen Blue 0,01 M | m/s |
Tabel III. Hubungan jenis molekul terhadap kecepatan difusi
Jenis Molekul | Kecepatan Difusi |
Sukrosa 0,5 M | 84 X 10 -5 cm/s |
NaCl 0,5 M | 93 X 10 -5 cm/s |
3.2 Pembahasan
Pada praktikum adsorpsi ini disiapkan 2 tabung reaksi, pasir kasar, pasir halus dan aquades. Kemudian masing masing tabung reaksi diisi dengan pasir sebanyak 10 gram yang terlebih dahulu ditimbang menggunakan timbangan. Kemudian ditambahkan masing – masing aquades sebanyak 15 ml pada masing – masing tabung. Setelah itu dikocok agar rata dan diam kan pada rak tabung reaksi.
Setelah didiamkan 10 menit. Tabung reaksi yang berisi pasir halus memiliki intensitas warna yang keruh dan terdapat endapan pasir yang berada diatas pasir halus. Sedangkan pada pasir yang kasar terlihat intensitas cahayanya berwarna jerni dan memiliki sedikit endapan.
Dari percobaan adsorpsi ini terlihat bahwa terjadi hubungan antara luas permukaan dengan partikel – partikel pasir. Dapat dilihat dari endapan yang terbentuk dan intensitas warna yang ada.
Dari praktikum adsorpsi ini terjadi perbedaan antara pasir halus dan pasir kasar ini. Hal ini terletak pada luas permukaan pasir yang ada dalam tabung reaksi, kemudian hal ini berpengarus juga terhadap insensitas warna dari larutan aquades.
Semakin luas permukaan adsorpsi maka semakin maka semakin banyak adsorbat yang diserap, sehingga proses adsorpsi berjalan dengan efektif. Semakin kecil ukuran diameter partikel maka semakin luas permukaan absorben.
Selain itu ada factor – factor yang mempengaruhi adsopsi yaitu ukuran partikel semakin kecil ukuran partikel yang digunakan maka semakin besar kecepatan adsorpsi nya, didalam praktikum kali ini yang menggunakan pasir kasar dan halus maka kecepatan pasir halus yan memiliki kecepatanyang besar dibandingkan dengan pasir yang kasar.
Waktu kontak semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan ppartikel molekul adsorbat berlangsung lebih baik.konsentrasi dan zat – zat organic akan turun apabila waktu kontaknya cukup dan waktu kontak biasanya 10 sampai dengan 15 menit.
Distribusi ukuran pori, hal ini juga mempengaruhi adsorpsi karena adsopsi ini terjadi melalu pori – pori permukaan.
Difusi
Pada percobaan difusi dangan menggunakan methylen blue dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0,1 M dan 0,01 M dan menggunakan kertas saring yang memiliki ukuran 15 cm. yang pada bagian ujungnya telah diberi tanda (garis merah sepanjang 1 cm). kemudian kedua kertas saring itu dimasukkan pada methylen blue dengan bersamaan namun tidak melebihi atas batas yang telah ditentukan tadi. Kemudian dihitung kecepatan antara kedua kerta tersebut yang memiliki tingkat kecepatan pada konsentrasi yang berbeda dengan larutan yang sama.
Dari percobaan ini terjadi perbedaan antara kedua kertas yang ditenggelamkan dengan methylen blue yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi pada suatu larutan maka semakin capat difusi berlangsung.
Hal ini terbukti dengan table pengamatan. Pada methylen blue 0.1 M memiliki kecepatan 15 cm/s. dan methylen blue 0.01 M kecepatannya 14,5 cm/s. dengan perhitungan sebagai berikut:
Konsentrasi : methylen blue 0.1 M
methylen blue 0.01 M
waktu : 1705 s
kecepatan :
methylen blue 0.1 M =
methylen blue 0.01 M=
dari perhitungan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konsentrasi itu mempengaruhi kecepatan laju difusi. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan yang dilakukan dan percobaan yang menggunakan kertas saring dengan larutan methylen blueyang memiliki beda konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin cepat difusi berlangsung.
Difusi
Pada percobaan difusi dangan menggunakan larutan sukrosa 0.5 M dan NaCl 0.5 M dan menggunakan kertas saring yang memiliki ukuran 15 cm. yang pada bagian ujungnya telah diberi tanda (garis merah sepanjang 1 cm). kemudian kedua kertas saring itu dimasukkan pada masing – masing larutan dengan bersamaan namun tidak melebihi atas batas yang telah ditentukan tadi. Kemudian dihitung kecepatan antara kedua kerta tersebut yang memiliki tingkat kecepatan pada konsentrasi yang sama dengan larutan/ jenis molekul yang berbeda.
Dari percobaan ini terjadi perbedaan antara kedua kertas yang ditenggelamkan dengan sukrosa dan NaCl dengan konsentrasi masing – masing 0.5M Hal ini dikarenakan kepekatan atau kerapatan molekul antara larutan Nacl dan sukrosa berbeda semakin rapat larutan akan semakin capat difusi berlangsung.
Hal ini terbukti dengan table pengamatan. Pada NaCl 0,5 M memiliki kecepatan 93 X 10-5 cm/s. dan Sukrosa 0.5 M kecepatannya 84 X 10-5 cm.
Dengan Perhitungan Dibawah Ini:
Konsentrasi : Sukrosa 0.5 M
NaCl 0.5 M
waktu : 26 menit 38 detik = 1598 detik
kecepatan :
sukrosa 0.5 M =
NaCl 0.5 M=
Dari perhitungan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kerapatan jenis molekul dalam ikatan kimia memilliki pengaruh pada kecepatan laju difusi.
Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan yang dilakukan dan percobaan yang menggunakan kertas saring dengan larutan sukrosa dan NaCl yang memiliki konsentasi sama. Semakin rapat ikatan struktur kimia (jenis molekul) maka semakin cepat difusi berlangsung.
Selain itu terdapat beberapa factor yang memengaruhi laju difusi, yaitu: Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi)
BAB IV. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Semakin luas permukaan adsorpsi maka semakin maka semakin banyak adsorbat yang diserap, sehingga proses adsorpsi berjalan dengan efektif.
2. Semakin kecil ukuran diameter partikel maka semakin luas permukaan absorben.
3. bahwa konsentrasi larutan/zat memilliki pengaruh pada kecepatan laju difusi. Semakin besar konsentrasinya maka semakin tinggi/ cepat laju difusi.
4. bahwa kerapatan jenis molekul dalam ikatan kimia memilliki pengaruh pada kecepatan laju difusi. Semakin besar jenis molekulnya/ kerapatan struktur molekulnya maka semakin tinggi/ cepat laju difusi.
Ironing on Tinten at the Top | Titanium Art
BalasHapusIroning on Tinten at the Top | Titanium titanium uses Art titanium aura quartz - Ironing on Tinten - titanium color Tinten. 0.011436 - 9.0354.00. Ironing on Tinten titanium tent stakes at the Top | ceramic or titanium flat iron Tinten. 0.041438.